How Could It Be ????

"maaf, aku tidak bermaksud menolak permintaanmu, tapi aku mohon mengerti aku sesekali, aku tahu kamu selalu ingin bersamaku, tapi tolong mengerti bahwa aku butuh waktu-waktu tertentu tanpamu, maaf".

"I just need time for myself, sorry i can't be good one, i never understand what do you want"

"Maaf aku tidak bisa selalu bersama kamu setiap detik, maaf aku tidak bisa mengikuti semua permintaanmu, maaf, semoga 2015 bisa lebih dewasa".

Rentetan message yang aku diterima di senja itu, sungguh awal tahun yang sangat menyentuh.

Ternyata aku tidak pernah mengerti kamu,, ternyata aku hanya memikirkan diriku sendiri,,ternyata aku selalu banyak maunya,,,ternyata aku kekanak-kanakkan,,,????

Sungguh sebuah cambukan untukku, kenapa selalu disaat aku membutuhkan yang aku dapat justru fakta-fakta yang menjurus bahwa aku selalu yang salah, padahal sejauh ini aku yang mengalah.
Mungkin aku terlalu egois hingga yang ada hanya salahku yang tampak, atau mungkin kamu yang tidak pernah menyadari setiap benang merah dari apapun yang telah kita lakukan.

Maaf, kali ini aku tidak bisa terima ketika aku harus menelan pil pahit itu sendirian.
Cukup pil dari dokter yang aku telan, tak perlu lagi kau tambah dengan dosis yang mematikan itu.

Sederhana, jika memang kamu inginkan bebas, bebaskanlah dirimu. jika ingin terbang, kepakkanlah sayapmu. jika ingin pergi, aturlah langkahmu. jika ingin meninggalkanku, aku tidak akan menghalangimu.
Aku tau sejak awal hanya aku  yang berjuang, dan kita tidak pernah saling berpegangan, hanya aku yang selalu terlalu takut untuk membiarkanmu sendirian.

Dan sekarang aku tahu, kita sudah sama-sama dewasa, pastinya sudah memiliki jalan masing-masing.
hanya saja jangan pernah sesali tentang apa yang akan aku lakukan ke depannya, karena 2015 harus ada perubahan. Satu hal aku minta, jangan pernah hancurkan tembok mimpi yang sudah kokoh aku bangun untuk kita.

Thanks for your time :)

I feel good, i think.