"Ia mengiringimu, menyetia dalam diam.Kadang, kau menantinya, menunggu kedatangannya.Tak jarang, kau memaki, mengutuk kepergiannya.Namun, ia masih mengiringimu, menyetia dalam diam.Begitulah cinta seperti seharusnya. Seperti hari-hari yang yang menampung keluh kesah, membagun keabadian, mencipta sejarah dalam kenangan.Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jum'at, Sabtu, Ahad.Ia menyetia. Menyertamu dalam luka, juga bahagia." [menuju(h)]
Begitulah sepenggal kalimat yang aku baca dalam novel karangan penulis yang gokil banget menurut ku.
Tapi meskipun konyol, setiap kalimat yang dirangkaikannya itu selalu memiliki makna yang serius, seperti yang aku kutip di atas sana salah satunya.
Perkara cinta, bahkan cupid pun tak bisa memaksa ataupun menghentikan.
Cinta yang tak berlogika akan mampu melakukan hal-hal tak terduga.
Cinta mampu membuat yang mencinta menyukai hal yang dibenci, sanggup menunggu meski tak ingin menunggu.
Begitupun cinta mampu menjadikan yang terluka tertawa bahagia, membuat yang bahagia berurai air mata.
Terkadang aku fikir cinta itu hanya ada dalam ilusi, namun ternyata lebih dari itu.
Cinta mampu menyusutkan jarak antara nyata dan mimpi, mampu menghapus kata benci, selalu memberi banyak warna sekalipun tak luput dari hitam dan abu-abu.
Cinta juga yang membuat orang waras menjadi lebih gila daripada orang gila.
Cinta membuat seorang bisu mampu bercerita dengan bangga.
Cinta juga membuat yang buta mampu melihat dunia.
Entah seperti apa itu cinta, tapi aku takjub.
Aku pun berharap hidupku selalu dipenuhi dengan cinta.
Cinta,,, Aku mencinta,,,
Kamu yang aku mau,,, #Lho, maksa banget... :D :D
see you.... ;)
 |
0 komentar:
Post a Comment