Ketika Profesionalisme yang Berbicara

Enam bulan berlalu begitu cepat, meski awalnya terasa berat namun saat ini aku mencoba untuk menikmati setiap detik yang aku lalui. Detik-detik yang aku lalui bersamamu, bersama kalian, bersama aktifitas ini dan juga bersamanya yang aku tak tau tentangnya.

Aku selalu mengatakan bahwa aku mengenalinya bahwa aku tau tentangnya bahwa aku memahaminya bahwa aku mencoba mengerti dia, tapi kenyataannya aku berbohong pada diriku sendiri dan juga pada dirinya, aku bahkan tak tau siapa dia, apa maunya dia, seperti apa suasana yang diinginkannya. Hanya aku mencoba untuk tetap profesional, dia adalah sahabatku. Apapun kan ku lakukan untuk menjaga senyumnya agar terus merekah dan menahan air matanya agar tidak tumpah di tempat yang salah.

Hal ini sama seperti aku yang harus profesional dalam berkarir, memang waktuku untuk keluarga boleh dibilang nyaris tak tercipta hanya untuk menjadi seorang yang aku inginkan untuk membahagiakan orang tua dan juga keluarga besarku, sampai-sampai terhadap kesehatanku sendiri saja aku tak sempat lagi memperhatikannya.

Tapi aku yakin, dalam setiap langkah yang ku pijakkan dan setiap hembusan nafasku Allah selalu menyertaiku dengan Rahmat, Rahman dan Rahim-Nya,,,
Ya,, aku yakin semua itu, keluarga, sahabat, teman-teman, karir, kebahagiaan.. semuanya akan aku peroleh meski tak sekaligus,,,,
Stand by Me Jaa…..
I love You